Batam merupakan salah satu gugusan pulau yang adalah bagian dari Kepulauan Riau.
Pulau Batam terdiri dari 329 pulau-pulau kecil yang keseluruhan membentuk Batam. Pulau Batam adalah yang terbesar.
Nama Batam tidak jelas berasal dari mana. Namun Batam telah disebutkan dalam traktat London yang mengatur pembagian kekuasaan antara Inggris dan Belanda pada masa kolonialis.
Sekitar 40 tahun yang lalu, Batam hanyalah pulau kosong yang penuh dengan hutan belantara. Namun telah terdapat beberapa kelompok kecil penduduk yang pada umumnya tinggal di tepi pantai dan berprofesi sebagai nelayan.
Oleh Pertamina perushaan perminyakan Indonesia, pulau Batam dikembangkan sebagai basis logistik dan operasional untuk industri minyak dan gas bumi. Kemudian tahun 1973 pemerintah pusat Indonesia membentuk Otorita Batam (sekarang Badan Pengembangan Batam) sebuah lembaga yang bertugas mengembangkan pulau Batam sebagai wilayah pengembangan Industri. Sejak itu dibangunlah infrastruktur modern berstandar internasional untuk mendukung program pengembangan industri dan untuk meyakinkan para investor hadir di Batam.
Jembatan Barelang adalah salah satu infrastruktur yang terkenal di Batam. Jembatan ini terdiri dari 6 jembatan yang menghubungkan pulau-pulau mulai dari Batam - Rempang - Galang yang dikenal dengan istilah Barelang.
Seiring berkembangnya Batam sebagai kawasan industri, Batam menjadi daerah favorit bagi berbagai masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia untuk datang bekerja. Perkembangan pesat dalam industri elektronik menunjang perkembangan di sektor lain seperti pariwisata dan perdagangan.
Hotel-hotel dan resort-resort kelas internasional menjamur di Batam sehingga lapangan-lapangan golf dan restauran yang mewah. Batam juga memiliki bandara yang memiliki landasan terpanjang di Indonesia.
Batam hanya berjarak 20 mil dari Singapore atau bisa ditempuh 45 menit dengan Ferry. Kedekatan dengan Singapore ini memberikan keuntungan tersendiri bagi Batam.
Saat ini pemerintah sedang mengusahakan pembangunan pelabuhan peti kemas Tanjung Sauh dengan ukuran besar dan standar internasional untuk menunjang perkembangan perindustrian dan perdagangan di Kota Batam. Dipercaya pelabuhan ini kelak akan menjadi primadona bagi pelaku impor dan ekspor atau bisa disebut bakal menjadi transito opsi setelah pelabuhan Singapura.
Belakangan Batam telah ditetapkan sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ).